Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

cerpen: catatan sepotong senja

Gambar
CATATAN SEPOTONG SENJA Karya: S’N   Senja perlahan meninggalkan Ternate, tatkala seorang lelaki kumul dengan pakaian lusuh dan rambut gondrong berjalan menyusuri jalan-jalan kota, entah kapan terakhir kali jeket coklat dan celana jeans yang melekat ditubuh lelaki itu ia cuci. Lampu-lampu kota telah berkedip sedang gemintang dan purnama terlihat asik beradu kasih di atas daratan Halmahera. Kota sangat sesak sekali malam itu, dipadati manusia dengan berjuta warna datang untuk menikmati salah satu artis yang manggung di lapangan Salero. Lelaki itu menuju salah satu pantai yang ada di pusat kota, dibibir pantai lelaki itu dengan kebiasaannya, ia menghisap kretek dan menciduk kopi yang dibawa dari kosannya. Indahnya gemintang dan purnama, yang saling melangkapi walau berbeda secara bentuk dan sifatnya, tapi kenapa kebanyakan manusia tidak mau belajar dari semua  ini . Pikirnya, Kebisingan kota malam ini, tak sedikit pun  mengganggu lelaki itu yang terlarut dalam i...

PUISI KEHIDUPAN, MAKNAI HITAM OLEH ABI HURAIRAH

Gambar
Maknai Hitam Karya : Abi Hurairah Ia adalah iman yang diaminkan Seperti doa yang berlari ke surga di tengah malam Meminta pertolongan kepada TUHAN   Membentengi putih dari kejamnya hasrat percintaan   Aku duhai temaram   Tercipta dari pecah harapan   Hilang pijakan Seperti Lembar-lembar resah yang hilang catatan perlahan-lahan habis dimakan kehampaan Celotehku terkumpul dalam kitab perasaan Meneriaki dalam dada diam Mengirim doa-doa yang tak diaminkan Maknai hitam Sebah aku dan dia adalah perbedaan Ternate, 18 Maret 2020

opini

Gambar
Menata pradigma pendidikan             Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bertanya, bertanya tentang segala hal, tentang dirinya, tentang alamnya. Factor bertanya inilah yang mendorong manusia mencari dan ingin menemukan apa yang ia tanyakan. Proses bertanya itulah menghasilkan peradaban manusia yang terus bertransisi hingga saat ini. Dalam setiap fase, masyarakat sadar bahwa yang melanjutkan budaya dan peradaban mereka adalah garis keterunun mereka, hingga tak bisa di pungkiri dalam fase perkembangan pola pikir masyarakat menghasilkan satu peradaban yang di namakan sekolah itu sendiri, legitimasi lembaga sekolah sebagai ujung tombak dalam mengembangkan dan memajukan pola piker suatu masyarakat itu sendiri.             Sekolah pada perkembangannya mengalami banyak kritikan dari berbagai kalangan, semisalnya kritikan dari tokoh kritikus dari Rusia Ivan Il...

puisi

Gambar
NANTI Aku tidak tahu Juga tak paham Atas lisanmu yang selalu terucap kata nanti Pada nalarku yang pendek Kau luntahkanku Dalam persembunyianmu dibalik tirai nanti Sungguh, Risau hati tak kunjung henti dengan kata nanti Sebab, nantimu ada harapku Lurus tak berujung Namun, Semua pupus kala nanti kau campahkan Lalu Aku berhenti Berharap pada kata nanti Kini, aku tidak lagi percaya pada pemberianmu Nantimu kau abaikan Jejak kata tak bertanda Berlalu Semua pergi Hilang Kau sisahkan aku derita dengan luka dari kata nanti Ajaib mu.   ~Irmayanti| Nanti Tidore,16 Februari 2020