Jalan juang wanita bermata coklat." Cerpen
Waktu berlalu, semuah akan mengalir dan berubah lantas pertanyaannya apakah aku akan tumbuh menjadi manusia yang serbah gelisah seperti ini atau aku teruti kata hatiku untuk melawan segalah kebijakan yang merugikan banyak umat.? Kata putri purnama sari, seorang mahasiswi bermata coklat yang begitu kritis.
Putri purnamasari adalah seorang anak desa yang menaruh harapan bahwa ditanah kota penuh dengan jalan masa depan, ia terlahir dikeluarga yang sederhana kedua orang tuanya bekerja sebagai petani, putri memiliki satu saudara lelaki yang bernama arfan, jalan hidup saudara putri ini begitu berliku, arfan di drop out dari kampus karena kekritisannya dalam melawan kebijakan kampus, kekiritsan arfan ini menulur pada putri.
Ketika lulus sekolah menengah atas putri memutuskan merantau di kota untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, putri yang memiliki jiwa peka yang tinggi dan kekritisanya membuat ia cepat sekali berbaur dengan kelompok-kelompok mahasiswa dikampus, nama putri purnamasari mulai dikenal di kalangan mahasiswa hingga dosen-dosen yang ada di kampus, kepekaan putri membuat ia terus melancarkan kritikannya pada kampus seperti kebijakan drop out, pelarangan diskusi ilmiah di lingkungan kampus, bahkan berbagai tindakan dosen yang melenceng dari aturan yang telah dibuat.
Tak terasa usia semester putri kini telah memasuki semester 9, putri kembali dilematis dengan berbagai tekanan, pertaruangan antara idialis dan pragmatis di dalam dirinya membuat putri kebingungan dalam mengambil langka hidupnya, tapi ia tetap yakini bahwa setelah kesulitan ada kemudahan. Ia memilh bertahan di jalan idialis tapi ia terus di ombang –ambing oleh tekanan orang tuanya.
Di tepi pantai antara peraduan cahaya senja dengan laut lepas putri melepas bebannya bersama sahabatnya nania, dalam diam mereka berdua menikmati senja tiba-tiba putri mulai bersuara memecah keheningan diantara mereka berdua.
Betul kata bung karno : perjuanganku lebih muda karena aku mengusir penjajah, tapi perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri, bangsa ini terlalu banyak para munafik yang berkedok sebagai wakil rakyat namun faktanya hanya meraup rupia naina, hingga akhirnya segalah cara mereka susupi, hukum bisa dibeli, ekonomi kita ambruk, pendidikan kita di kapitalisasi, dan kita akan jadi budak di Negara kita sendiri. Ungkap putri pada naina tentang kondisi Negara saat ini
Jangan gelisah put, kehidupan ini adalah siklus, tinggal bagaimana kita memaknainya, bukankah sejarah telah mendiskripsikan kita bahwa yang berjuang di jalan kebanaran hanya ada dua konsukuensi di asingkan atau mati, soe hok gie juga memberi tahu kita bahwa lebih baik di asingkan dari pada hidup dalam kemunafikan, jadi tinggal kita memilih jalan yang mana, apakah hidup seperti boneka atau menjadi diri sendiri. Ungkap naina untuk menenangkan putri.
Dua sahabat itu kembali terdiam hingga senja perlahan hilang dan malam kembali menyapa, hp putri berdering ia di telpon oleh presiden BEM unversitas unruk segera menuju ke sekretariat BEM.
Putri dan naina pun beranjak dari pantai dan menuju ke sekretariat di kampus. Sesampainya di sekretariat purtri sangat terkejut karena ada pimpinan tertinggi universitas dan beberapa stafnya sedang bercerita dengan presiden BEM dengan pengurusnya di dipan sekretarit.
Setelah bersalaman dengan mereka putrid dan naina dipersilakan duduk.
Ada apa masalah apa pres (panggilan untuk presiden BEM) dan kenapa saya di panggil kesini dan ada pak rektor lag dsini? Tanya putri pada presiden BEM
Sebelum presiden BEM menjawab rektor pun bersuara
Kedatangan kami disini terkait dengan aksi yang dipolopori oleh kamu dan kawan-kawan soal pelarangan diskusi ilmiah, jadi kami disini bermaksud baik jika kamu tidak bersikras kepalah untuk terus memprovokasi teman-teman, jika tidak kamu akan terima konsukuensinya. Ujar Rektor
Tanpa pikir panjang, sebagai seorang aktivis mahasiswa yang idialis putri pun membalas penjelasan Rektor
Mohon maaf pak bukan saya lancang, tapi saya mau katakan bahwa saya tidak keras kepala saya hanya melakukan sesuatu berdasarkan analisis di kepalah saya bahwa pelarangan diskusi ilmiah di kammpus bertentangan dengan mimbar akademik.bukankah diskusi ilmiah itu dijamin, bahkan bukan hanya kampus tapi Negara pun menjamin orang untuk berkumpul untuk menyampaikan pendapat karena Negara kita Negara demokrasi. Semisalnya kalao bapak melarang diskusi ilmiah maka ubah saja nama kampus jadi penjara, supaya segala ruang mahasiswa dibatasi. Ungkap putri dengan tegas tanpa mengenal takut, walau ia tahu konsukuensinya
Penjelasanya membuat rektor semakin geram terhadap putri.
Kamu ini lancang sekali yah, saya datang kesini dengan maksud baik. balas rektor dengan nada tinggi
Apa yang dimaksud baik jika tujuannya busuk, kalao kampus sudah mulai pelarangan ide-ide generasi muda untuk ditumbuhkan maka Negara ini tunggu waktunya akan kembali pada masa penjajahan. Tapi satu yang saya yakini bapak, bahwa sejauh apapun kemunafikan merajalelah kebanaran akan tetap hidup dan akan semakin membesar tapi semuah ada waktunya, karna kami pecaya Tuhan tidak tidur. Balas putri membuat rektor semakin tidak terkendali emosinya.
Besok kamu ambil Surat drop out di ruangan saya. Balas rector dengan nada marah dan langsung meninnggalkan sekretariat BEM
Putri dengan kecewanya mendengar keputusan yang diambil oleh pimpinan universitas itu, namun putrid tetap tegar berdiri dan berbicara pada rektor yang berjalan menuju mobilnya.
Jangan bapak fikir saya gentar dengan keputusan bapak, barbagai kasus korupsi yang bapak lakukan dengan angaran kampus semuah datnya saya yang pegang, maka hati-hatilah jangan sampai api yang bapak bakar ini menghasukan seluruh jebatan bapak” ucap putri
Putri begitu cerdas dan mengetahui bahwa kekritisannya ini akan dibayar mahal dengan konsekuansi yang ia terima, maka dia telah melakukan tindakan pencegahan dengan menggali informasi soal kebusukan birokrat kampus dan ia temukan banyak anggaran kampus yang hilang tak tau arah kemana.
Rektorpun berhenti dalam langkahnya dan berbalik berbicara dari jauh. Kamu tidak punya kekuatan untuk menggungkap kasus saya. Ujar rector
Saya punya media, saya punya teman pengacara yang sepemikiran dengan saya, bapak fikir dengan memegang mulut presiden BEM dan seluruh dosen membuat saya tidak bisa melukakan aksi saya. Cuma ingatkan bahwa besok bapak akan lihat nama-nama bapak akan disebutkan di media massa , dan hari kedua gedung bapak akan dihuni oleh ribuan mahasiswa dan hari ketiga bapak akan berada dalam penjara. Tegas putri
Bapak rektor yang mulai kesal segera beranjak dan berlalu bersama mobilnya.
Setelah bapak rektor berlalu. Presiden BEM bertanya kepada putri dengan nada takut akan terjadi sesuatu yang menimpa dia karena kemarahan bapak rektor.
Apa yang kamu lakukan putri, kamu membuat orang nomor satu di kampus ini marah, kamu bisa membuat masalah yang besar mendatangi kami semuah”.ujar presiden BEM
Sungguh luar biasa, seorang presiden BEM wakilnya seluruh mahasiswa hanya memikirkan popularitas dan namanya saja. Ketika para mahasiswa dicengkam kiri kanan.lantas kenapa kamu masih bangga dengan jabatan presiden BEM, Negara akan akan hancur ketika para pemimpin sibuk mencari nama dan tidak memperdulikan rakyat.
Komentar
Posting Komentar