cerpen" percekapan tetangga antara covid dan kebohongan"

 

"S.N"
Percekapan tetangga

Antara covid dan kebohongan

Senin pagi diteras rumah, sarmin bersama tetangganya menikmati kopi dan kretek sambil berceloteh tentang covid 19.

Sekolah saja anak-anak malas belajar apalagi sekarang serba onlain, malahan yang terjadi anak-anak lebih suka menghabiskan data dengan bermain game” ucap sarmin pada tetangganya

Betul katamu min, anakku malahan lebih parah, alasan minta uang untuk beli data mau ngerjakan tugas, tapi ketika ku cek, asik nongkrong dengan teman-temannya bermain game” sahut tetangga yang lain penuh sesal dengan kondisi yang ada.

Serba serbi pendemi telah melahirkan nilai baru dalam satu masyrakat, tatanan sosial telah dipenuhi dengan aktifitas dibalik layar, sedang diluar sana investor bertukar tawa dengan kebutaan generasi muda. Siasat licik elit global untuk menguasai dunia telah berhasil, masyrakat dipaksa tunduk dan menghabiskan waktu di dunia maya. Sedang ada tanah rakyat yang dirampas. Miris kondisi saat ini jika dicermati lebih jeli oleh bapak-bapak sekalian” ucap soerang anak muda yang keluar dari pintu rumah, sakir namanya

Sakir adalah anak sukirman yang kulia di universitas ternama di kota, sakir terpaksa harus balik ke kampung karena semuah aktifitas kampus di alihkan serba onlain.

Apa maksud kamu sakir, jangan sok tahu kamu”ucap sala satu tetangga.

Saya rasa apa yang dikatakan sakir benar juga sih, bahwa saat ini kita dipaksa harus tunduk pada kondisi yang sengaja dimainkan sih.” Komentar tetangga lainnya.

Bukan saya sok tahu, tapi realitasnya begitu, hal yang sederhana, mengapa perusahan terus beroperasi, mall dibuka, tapi kenapa sekolah di alihkan onlian, hal yang sedrhana ini seharusnya di lihat oleh bapak-bapak sekalian, artinya kita saat ini sedang di atur untuk patuh dan tunduk, seperti tadi bapak saya katakan generasi lebih malas balajar dan sering asik main geme, sudah jelas bukan, mereka sengaja menerapkan belajar onlain dan menghadirkan geme onlaian, sepuya  sisat licik membodohi generasi dengan geme onlain tadi, bisa tercapai dengan menghadirkan covid 19. Ucap sakir panjang lebar.

Semuah tetangga dan bapaknya hanya bisa mengangguk kepalah melihat penjelasan sakir yang sesuai realitas.

Betul sih nak, apa yang kamu sampaikan, lantas apa yang harus kita lakukan” Tanya bapaknya.

Tidak bisa yang kita lakukan selain pasrah min, kita tidak punya kekuatan yang cukup untuk melawan siasat licik yang disampaiakan oleh anakmu tadi”ucap tetangganya.

Betul apa yang bapak-bapak sampaikan, namun disini bukan saya bikin diri sok tahu, tapi saya hanya ingin menyampaikan apa yang saya tahu jika kekeliruan mohon di tegur, jadi begini bapak-bapak sekalian, manusia dilahirkan kemuka bumi serba pilihan, jadi kondisi begini apakah bapak-apakah bapak memilih untuk jadi pecundang atau pejuang. Karena diantara dua pilihan ini, para tetuah kita dahulu memeilih di antara satu, dan apa yang mereka pilih  yakni menjadi pejuang, semisalnya tetuah kita dahulu  pada siasat licik penjajah  kita sekarang masih dibawa kendali penjajah, maka sekarang pilihannya ada pada bapak-bapak sekalian, menjadi pecudang atau pejuang” ucap sakir dan pamit untuk jalan-jalan ke teman-temanya.

Pada darah yang menetes demi cinta

Jadilah sprit bagi generasimu

Untuk tanah yang dijaga dengan harkat dan mertabat

Api pembebesan ini tidak akan berhenti menyala

Nanti dan masa depan yang kian tak pasti

Generasimu akan tetap menyeburkan api perjuanganmu

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH PERCAKAPAN BAHASA TIDORE HARI-HARI

BAB I Analisis Makna Verbal dan NonVerbal Tradisi Lisan Kabata Masyarakat Tidore Kecamatan Tidore Utara Kelurahan Afa-Afa